Senin, 29 Desember 2008

Kado Natal buat Yesus = Jiwa-jiwa

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Mat 4:19

Hari ini ada kesaksian yang luarbiasa dari kakak perempuanku yang melayani di sebuah gereja di Hongkong. Dia meneleponku dan bercerita bahwa dia bulan lalu telah menginjili bebrapa TKW indonesia dan akhirnya banyak yang percaya Yesus . Salah satu dari orang ini di ejek oleh temannya dan dianggap kafir karena percaya Yesus dan ke Gereja setiap minggu. Tapi orang ini tetap ramah kepada teman-temannya yang mengejek. Menjelang natal kakak ku ingin sekali membawa jiwa-jiwa sebagai hadiah untuk ulangtahun Yesus. Nah dia menginjili beberapa orang sampai akhirnya saat natal kemaren ada 2 orang yang menerima Yesus dan ikut ke Gereja. Sesampainya di Gereja 2 orang tersebut terkejut karena bertemu dengan temannya yang lebih awal telah terima Yesus, yang ternyata selama ini mereka ejek dan mereka anggap kafir. Adalah suatu kebahagiaan besar buatku ketika mendengar kesaksian ini. Dan sekarang aku sedang membuatkan naskah drama tentang kesaksian ini untuk dopentaskan di acara bulan depan. Tapi yang mejadi perenungkanku adalah kenapa orang-orang tersebut terima Yesus setelah diinjili oleh kakak ku, dan memang aku juga sebenarnya terheran-heran. kakakku hidupnya diisi dengan menginjili orang baik warga negara indonesia maupun asing. Padahal dia juga bekerja sebagai perawat. Gereja yang awalnya hanya beranggotakan 38 orang, dalam 6 bulan sudah menjadi 90 an orang. pertambahan yang pesat menurutku. Kakakku tidak bergelar pendeta, dia tidak punya latar belakang pendidikan theologi, dia tidak berpendidikan tinggi. Tapi dia bisa membawa banyak jiwa kepada Tuhan. Pertanyaannya adalah KENAPA ini bisa terjadi???

Kakak ku telah dipulihkan dari kebenciannya terhadap Papa, 2 tahun lalu. Sejak itu dia berubah menjadi sosok yang berhati lembut dan penuh kasih. Dia selalu menyaksikan tentang hidupnya itu kepada orang-orang yang ditemuinya. Dia berusaha mengenalkan tentang Yesus melaui hidupnya yang dipulihkan. Dengan kesungguhan dan ketulusan, dan tentunya dengan doa, maka jiwa-jiwa bisa dibawa kepada Yesus.

Dari pengalaman kakakku dan aku, aku berusaha untuk sedikit share bagaimana kita menginjili orang, tidak dibutuhkan keahlian khusus, yang dibutuhkan adalah hati yan tulus untuk jiwa-jiwa dan roh yang menyala-nyala untuk Yesus.

Dalam Matius 28:19 tertulis "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, " . Ini adalah Amanat Agung yang merupakan kewajiban bagi kita semua. Ya KEWAJIBAN. Karena kita dipanggil dan dipilih untuk memberitakan tentang keselamatan dari Yesus kepada orang lain, dengan kata lain kita adalah penjala-penjala manusia (Matius4:19).

Syarat untuk menjadi penjala manusia adalah : Mengikut Yesus. Sebagai orang yang mengaku percaya Yesus, kita seringkali tidak mengikut Yesus. Maksudnya adalah kita kristen tapi tindakan kita tidak seperti teladan Kristus. Perkataan, sikap dan karakter kita tidak seperti yang Yesus inginkan. JAdi Kekristenan dianggap sebatas atribut saja, bukan sebuah relationship dengan pencipta yang menghasilakan peneladanan. Jadi kristen yang seperti itu tidak layak disebut kristus dan sudah barang tentu tidak akan dijadikan penjala manusia. Kenapa? Karena sejatinya menginjili adalah kesaksian. Kesaksian yang berdampak adalah HIDUP KITA. Hidup yang dilihat oleh orang lain. Apakah sikap hidup kita memberikan contoh bahwa kita percaya Yesus? coba cek hidup kita. Misalnya :
  • Waktu ada orang yang bersalah, waktu kita marah apakah kita masih mengeluarkan kata-kata kotor?
  • Waktu ada masalah apakah kita berdoa atau justru pergi ke paranormal?
  • Adakah kasih dan belaskasihan kepada peminta-minta di jalanan?
  • Apakah perkataan kita jujur?
Jika dari bebrapa contoh di atas kita masih belum OK, maka marilah kita belajar untuk meneladani Yesus. Karakter yang harus kita punya setelah kita menjadi murid Yesus adalah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Gal 5:22). dan juga memiliki pikiran Kristus (Filipi 2:5). Pikiran Kristus adalah jiwa-jiwa. Ingatlah bahwa alasan Yesus lahir dan mati di kayu salib adalah hanya untuk jiwa-jiwa agar diselamatkan.

Jika hidup kita mencerminkan teladan Yesus, maka kita akan menjadi kesaksian bagi banyak orang. Mereka akan melihat bahwa orang yang ada di dalam Yesus, memiliki gaya hidup yang berbeda dengan dunia. Dan ini akan membuat mereka mengenal Yesus melalui hidup kita. (contohnya adalah cerita di atas tentang sikap hidup dari kakakku dan juga orang yang diinjili oleh kakakku)

Bulan ini kita merayakan natal. Natal adalah saat-saat memberi. Salah satunya adalah memberi jiwa-jiwa untuk dipersembahkan kepada Yesus. Jiwa kita yang telah lahir baru dan sunggug-sungguh menjadi pengikutNya yang meneladani karakter Kristus. Juga jiwa-jiwa baru yang dipersembahkan bagi Dia. Anggap saja sebagai kado buat Yesus di hariulangtahunNya karena kita cinta kepadaNya.

Kakakku sudah membawa 2 jiwa dan aku sudah membawa beberapa jiwa bulan ini. Bagaimana dengan anda?

Jadilah pengikut Kristus yang sejati dan jadilah penjala manusia. Bawa jiwa-jiwa. rebut mereka dari maut dan bawa kepada Yesus. Tuhan Memberkati.

Senin, 22 Desember 2008

BEBAN

Ibrani 12: 1 "...marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."


Setelah pelayanan Minggu, saya mengambil air mineral kemasan gelas yang beratnya sekitar 250 ml. Saya meminumnya setengah lalu tetap memegangnya dengan posisi di atas telapak tangan. Saya tidak meletakkannya di kursi sebelah saya. Tanpa terasa lama-kelamaan saya merasakan semakin berat padahal isinya telah berkurang. Dari kejadian itu saya mendapatkan sebuah rhema begini :

Semua beban yang ada dalam hidup kita sebenarnya masalanya bukan terletak pada seberapa berat beban itu, tetapi masalahnya terletak pada seberapa lama kita memegangnya. Seperti yang saya lakukan seharusnya saya meletakkan gelas air mineral itu di kursi sebelah sehingga saya tidak merasa berat. Tapi saya tetap memegangnya walaupun saya tahu ada kursi kosong yang bisa saya pakai untuk meletakkan gelas tersebut. Nah sama dengan kehidupan yang kita hadapi. Banyak beban yang ada, yang seringkali menghimpit dan membuat kita seperti tidak bisa menanggung beban tersebut, padahal sebenarnya masalah yang kita hadapi itu sangat sepele. Coba cek apakah kita sudah meletakkan beban itu di tempat yang benar yaitu di bawah kaki Yesus? kita tahu kita punya Tuhan, kita tahu kita punya Allah yang selalu menolong masalah-masalah kita, tetapi apakah kita sudah menyerahkan beban kita itu kepadaNya? atau masihkah kita memikirkannya seorang diri? Kalau kita belum menyerahkannya kepada Yesus, maka beban seringan apapun akan terasa sangat berat. Sebaliknya, seberat apapun beban kita, jika diserahkan kepada Yesus maka kita akan bebas.

Seberat apapun beban kita, letakkan beban itu dan serahkan pada Yesus. Melalui doa dan pengharapan yang tiada putus, nyatakanlah setiap masalah yang kita hadapi. Maka Dia yang telah lahir bagi kita akan memberikan kelegaan, karena Dia yang telah menggantikannya menanggung semua. Dia sangat mengasihi kita. JUST BELIEVE maka kita akan mengalami dimana Ia memberikan jalan keluar dan membuat beban kita terlepas.

Lagu yang menjadi berkat melalui kejadian ini: Sujud di Altarnya (Dewi Guna)

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 18 Desember 2008

MAMA MAMA DALAM HIDUPKU

Minggu ini kita memperingati hari Ibu, dan aku sedang memikirkan hadiah apa yang pantas untuk diberikan kepada Mama-mama ku. Sampai sekarang aku belum menemukan jawabannya dan tidak aka pernah bisa menemukannya.

Kenapa Mama-mama? Karena aku punya lebih dari satu mama dan aku tidak bisa memilih salah satu untuk ditonjolkan lebih dari yang lain. Mama-mamaku semua hebat. mereka wanita-wanita luarbiasa yang Tuhan beri dalam kehidupanku.

Mama Nani adalah wanita yang telah mengandung dan melahirkan aku. 41 tahun usianya saat mengandung aku dan sebetulnya saat itu Mama sudah KB (jenis SPIRAL). Satu hal yang mengejutkan ketika mengetahui bahwa Mama mengandung dan Mama tahu aku bukanlah anak yang biasa-biasa saja. Mama berusaha untuk menjaga aku dalam kandungannya dengan segala resiko kehamilan di usia lebih dari 40. Perjuangannya tidak berhenti sampai disitu. Saat hendak melahirkan aku, Mama kehabisan banyak darah sampai kesulitan mencari donor darah, penghinaan dari suster yang menganggap Mama tidak mampu membayar darah menambah rasa sakitnya, Ditambah lagi Papa yang saat itu tak kunjung datang dari luar kota. Mama berjuang untuk melahirkan aku tanpa ditemani satu keluargapun. Sungguh sangat menyedihkan. Setelah aku berusia 6 Tahun Papaku meninggal dunia karena kecelakaan sepeda motor. Setelah itu kehidupan keluargaku berubah drastis. Mama merangkap menjadi kepala keluaga, bekerja membanting tulang untuk memberi keenam anaknya makan dan menyekolahkan semuanya. Mamaku berjualan kue, katering, dan menjadi tukang kredit baju. Sering aku menemaninya berjalan keliling kampung untuk menarik uang dari orang-orang yang telah mengambil kredit baju. Kami berjalan dari sore sampai tengah malam, melalui jalanan berbatu, udara yang dingin hingga 13 derajat dan tanpa penerangan yang baik (karena waktu itu belum ada listrik di kampung kami). Saat aku kelelahan aku sering berkata dengan polos : "Ma.. kalo Papa masih hidup, kita tidak akan seperti ini ya?" dan aku tahu mama ku sebenarnya menangis meskipun wajahnya tersenyum setiap aku mengucapkan kata-kata itu. Aku sering dihina teman-temanku karena aku punya papa etnis tionghoa satu-satunya di kampung dan meninggal pula, sedangkan mamaku suku jawa. Aku sering bertanya-tanya kenapa aku harus mengalami itu? Kondisi seperti itu aku alami hingga usiaku 11 tahun.

Saat itu aku lulus SD dengan nilai terbaik (padahal aku tidak pernah belajar, secara Mamaku tidak punya waktu mengajari aku)dan ada sepasang hamba Tuhan yang menawarkan kepadaku untuk ikut mereka ke kota, sekolah dan tinggal bersama mereka. Mama ku mengizinkan karena Mama ingin aku maju dan dididik menjadi hamba Tuhan. Akupun dengan senanghati berkemas dan meninggalkan kampungku, Bumiayu yang penuh dengan kenangan. Akhirnya aku tingal bersama Papi Matius dan Mami Lidya di Ajibarang. Mereka mengajariku untuk menjadi anak yang excellent. Mereka mengajari aku bagaimana belajr yang baik, mereka melarangku nonton sinetron, mengajari aku pelayanan, dan mereka mengajari aku untuk belajar dari kehidupan.Mereka yang membawaaku samapi bertemu Tuhan secara pribadi. Karena merekalah aku bisa bangga dengan orangtua kandung ku, aku bangga dengan mama ku yang sudah berkorban luarbiasa tanpa pamrih. Mami dan Papi mengajari aku tentang kesederhanaan di tengah kekayaan mereka, tentang kesabaran, kasih dan penyerahan kepada Tuhan. Aku dididik seperti anak mereka sendiri, meskipun sebenarnya anak pertama mereka baru berusia 3 tahun saat itu, namun aku dianggap anak sulung mereka. selama 3 tahun di SMP aku menjadi the best student berkat didikan mereka dan mereka mendukung aku untuk masuk ke SMU yang the best. Aku harus menempuh perjalanan dengan angkot dan bis sebanyak 6x (bolak-balik)untuk menuju sekolah. mereka mengajari aku mandiri meskipun sebenarnya aku bisa diantar dengan mobil atau motor. 4 tahun lamanya aku menikmati rasanya punya keluarga. Namun karena organisasi yang mengharuskan mereka pindah ke tempat pelayanan yang baru di Wonogiri membuat aku harus memlih ikut pindah atau tetap tinggal, akhirnya aku putuskan untuk tetap tinggal karena tempat aku bersekolah adalah tempat yang tergolong bonavit. Akhirnya petualangan baru dimulai...

Aku lelah jika harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan lama untuk menuju sekolah, akhirnya saat aku kelas 2, Mama Nani menitipkanku pada Kakak nya (Aku memanggilnya Bu Dhe)di Purwokerto. Rumahnya lumayan jauh dari sekolah ku, ditempuh dalam waktu 30 menit. Awalnya Mama Nani berharap aku tidak kelelahan tapi ternyata keadaan terbalik. Aku tidak pernah bisa belajar, setiap pagi aku harus bangun jam 4 pagi dan menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan yang akan dijual di warung makan milik Bu Dhe, jam 6 berangkat sekolah, jam 2 pulang sekolah naik angkot,langsung ke warung dengan berjalan kaki selama 30 menit, di warung aku harus kerja lagi dan pulang ke rumah sore, Sampai di Rumah aku harus membersihkan beras satu karung banyaknya, dan selalu selesai jam 11 malam. Kondisi seperti ini membentuk aku menjadi wanita yang punya wajah keibuan tapi punya tangan dan kaki keBapakan, karena tangan dan kaki jadi berotot. Aku tidak pernah bisa menikmati hidup. Ini adalah masa kritis dalam pertumbuhanku. Banyak tekanan dan masalah, tapi aku tidak pernah memberitahukannya kepada Mama Nani atau Mami Lidya. aku diam karena aku tidak mau cari masalah. Singkat cerita aku lulus dengan nilai pas-pas an, aku mendaftar ke salah satu perguruan tinggi swasta, aku masuk dan pada semester 1, saat aku hendak membayar ternyata uang biaya kuliah dipakai oleh Bu dhe ku, saat aku hendak meminta uang tersebut beliau selalu mengatakan bahwa aku tidak pantas meminta itu karena uang itu untuk bayar kost. Aku sempat menangis tapi aku belajar tegar. Jika aku mengatakannya kepada Mama ku pasti akan sangat menyedihkan secara mama sealu mengirimkan uang bulanan untuk bayar kost di rumah saudaraku sendiri. Alhasil aku tidak bisa membayar uang kuliah, dan aku tahu pasti aku akan di DO. Aku sudah tidak kuat lagi, akhirnya aku berhenti kuliah dan pergi ke Jakarta dengan alasan aku ingin kuliah di Jakarta sambil bekerja. Aku bekerja di salah satu SKIN CENTER milik koneksi Papa ku. Disitu aku diproses Tuhan luarbiasa. Ternyata kerja itu tidak gampang. Aku jadi bisa menghargai yang namanya perjuangan. Aku teringat semua yang telah dilakukan mama ku demi aku, betapa susahnya.

1,5 tahun berlalu aku memutuskan untuk ke Semarang, menerima tawaran tante ku untuk tinggal di rumahnya. Namanya Ruth, aku memanggilnya mama Ruth. Beliau sendiri bekerja di Amerika sebagai Pengasuh Bayi atau Baby sitter. Aku tinggal di rumahnya dan aku dibiayai kuliah di salah satu universitas yang terkenal mahal di Semarang. mama Ruth selalu mengirimkan uang gaji nya untuk keperluan ku dan juga sodara-sodara ku yang lain yang juga disekolahkan dan dikuliakan. Mama Ruth benar-benar wanita perkasa dan berhati mulia. Beliau tidak pernah meminta aku membalas kebaikannya, setiap aku mendapatkan uang dari hasil mengajar, menjadi asisten dosen, beasiswa atau lainnya, Mama Ruth hanya menangis dan dengan bangga mengucapkan "good girl", dan uang yang aku punya harus aku pakai dengan hikmat. Mama Ruth selalu bilang bahwa tidak perlu aku membantu membayar uang kuliah karena itu adalah tanggungjawabnya. Bahkan setiap aku berulangtahun, mama Ruth selalu memberiku hadiah yang bagus yang tidak pernah aku pikirkan, Di sana mama Ruth selalu sibuk mencari baju-baju pesta kecil (karena ukuranku susah didapat di indonesia) sedangkan bajunya sendiri sejak 7 tahun yang lalu belum berubah. Mama Ruth berhati malaikat, beliau tidak pernah melihat uang gajinya, karena majikannya selalu langsung mengirimkan gajinya ke rekeningku. Adakah manusia seperti itu? Sepertinya jarang sekali. Pengorbanannya, kasihnya, ketulusannya benar-benar membuat siapapun terharu.

Awal aku masuk kuliah, tepatnya 8 Agustus 2006 Papi Matius dipanggil Tuhan, aku shock karena aku kehilangan Papa yang telah mendidik dan mengajariku tentang Tuhan, tentang hidup dan tentang karakter. Waktu aku berdiri di samping peti mati aku melihat Mami Lidya yang lunglai, aku melihat 3 adik ku yang masih polos dan tidak tahu apa-apa. Aku merasakan sakit jauh melebihi sakitku saat kehilangan papa kandungku, karena dulu aku masih kecil. Saat itu aku berjanji bahwa aku akan bertanggungjawab akan keluargaku karena bagi merekapun aku adalah anak sulung. Aku berusaha survive di tengah kondisi yang menyedihkan, karena aku harus kuat untuk menguatkan keluargaku.

Sekarang 2008 hampir usai dan untuk kesekian kalinya kita memperingati hari Ibu, tapi bagiku entah kenapa hari ini saat aku memeluk Mama Nani ada perasaan haru yang begitu kuat dalam hatiku dan aku teringat kepada Mama-mama ku yang lain yang jauh dariku, wanita-wanita luarbiasa yang diberikan Tuhan buatku. Aku hanya bisa berdoa kiranya Tuhan yang membalas kebaikan dan kasih sayang mereka. Kiranya Tuhan memberkati mereka lebih lagi. Untuk mama-mama ku aku hanya bisa berkata TERIMAKASIH.

Terimakasih Mama Nani, pengorbanan dan cintamu tidak tertandingi. Saat semua orang merendahkanku dan meremehkan kemampuanku karena postur tubuhku yang kecil, Mama tetap meyakinkanku dan mendukung dengan doa bahwa aku akan jadi orang besar yang akan dipakai Tuhan untuk memberkati banyak orang. Mama selalu menydiakan waktu untuk berdoa puasa di bukit doa berhari-hari jika aku hendak pelayanan ke luar kota. Mama akan dipakai Tuhan luarbiasa karena Mama cinta Tuhan dan cinta berdoa buat orang-orang yang perlu dukungan. Unyil bangga sama Mama. Dengan kesederhanaan Mama yang seringkali di olok-olok orang nanti akan berubah menjadi satu kekuatan yang dipakai Tuhan untuk mengangkat Mama.

Terimakasih Mami Lidya, Mami sangat kuat. Aku belajar banyak dari Mamy untuk menjadi wanita yang sabar, punya hati hamba dan mengasihi meskipun disakiti oleh siapapun. Terimakasih sudah mengajariku membersihkan WC dan mengepel gereje dengan sukacita. Mami bilang upahnya sama dengan bekhotbah di mimbar. Terimaksih sudah mengajariku bangun dini hari untuk berdoa dan menyiapkan sarapan bagi keluarga. Terimaksih telah mengajariku tentang otoritas. Itu sangat berguna buatku sekarang di tengah organisasi, kampus, pelayanan dan keluargaku.

Bu Dhe terimakasih untuk semua yang telah Bu Dhe lakukan, aku tidak pernah sakit hati karena aku tahu keberadaanku bersama Bu Dhe adalah bagian dari proses Tuhan. Membentukku menjadi wanita yang mandiri, kuat, tahu pekerjaan rumah tangga, sekarang aku masih bisa masak seperti yang BU Dhe ajarkan dulu. Aku tahu sekarang Bu Dhe sudah berubah. Aku mengasihi Bu Dhe.

Terimakasih Mama Ruth. Mama sudah berjuang demi aku. Di mata manusia mungkin mama hanya pembantu, tapi bagiku Mama adalah malaikat, pembantunya Tuhan. Aku percaya suatu saat Mama akan Tuhan promosikan karena hati Mama yang begitu tulus. Kesetiaan dan pengorbanan Mama pasti Tuhan perhitungkan. Mama jaga kesehatan di sana, sedang musim dingin, pakai mantel yang tebal ya Mam! Jangan sampai sakit. Kez doain dari semarang.

Terimakasih Mama-mama ku, kalian adalah inspirasi, motivasi dan pendoa dalam hidupku. Aku tidak bisa memberikan apa-apa, karena memang tidak akan pernah sebanding. Aku hanya bisa berdoa untuk segala hal yang baik bagi kalian semua. Sekedar hadiah kecil Kez ingin memberitahu Nilai Kez semester ini sangat baik, Januari-Februari Kez kerja di kampus jadi co-trainer dengan gaji yang lumayan, dan sebentar lagi Kez pelayanan di luar negeri, kez sedang urus paspor sekarang. Itu semua berkat doa kalian, itu adalah mimpi kita bersama. Airmata dan doa Mama semua itulah yang bisa membawaku sampai seperti ini. Kupersembahkan semua ini untuk Tuhan dan untuk kalian, Mama-mamaku tercinta.

Love you so much Moms,Selamat hari Ibu,God Bless

dengan doa,airmata dan cinta
anakmu,
Unyil/Kezia/Noni

Rabu, 10 Desember 2008

NATAL = Saat-saat memberi

Aku melihat kampusku mulai dihiasi dengan pohon natal. Hiasan warna-warni menandakan natal hampir tiba. Di toko-toko, swalayan dan mall juga. Banyak hiasan dan parsel bertulisan SALE untuk produk besar-besaran menyambut natal. Betapa ini menjadi suatu tanda yang khas di bulan desember dimana banyak orang yang sedang mempersiapkan natal dengan hiasan yang indah, baju yang baru, kue-kue enak, kado dan masih banyak lagi. Ya banyak orang ingin merayakan natal bersama orang yang dikasihi.

Hmmm sejenak aku termenung untuk memikirkan sebenarnya apa makna natal itu apakah hanya sekedar kesenangan jasmani saya yang rutinitas dirasakan setiap tahun? Aku membaca kembali kisah kelahiran Yesus dalam Injil Matius 1:18-25 ;2:1-12: dan Lukas 1:26-38; 2:1-20 Ya Yesus yang sudah lahir ke Dunia untuk menebus dosa ku dan juga kita semua orang-orang berdosa. Dari cerita yang tertulis dalam Injil tersebut jelas terlihat bahwa ada pesan yang kuat yang mau Yesus sampaikan buat kita melalui tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya. U Know What?

Dalam Matius 1:24 tertulis : "... Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya, ia mengambil maria menjadi istrinya" . Perhatikan kata yang ditebalkan! ini tandanya bahwa Yusuf MEMBERI ketaatan tanpa syarat. Dia tidak banyak bicara untuk menanyakan kenapa, bagaimana, untuk apa, siapa dan sebagainya yang sering kita lakukan saat ada perintah apalagi perintah dari Tuhan (FIRMAN). Benar demikian bukan?
Yusuf taat meskipun secara manusia sebenarnya malu untuk menikah dengan perempuan yang telah hamil tapi belum menikah, terlebih lagi di zaman Yusuf hal itu adalah suatu aib.

Matius 2:1-12 menulis tentang orang-rang majus yang jauh-jauh mencari Yesus. Saat mereka menemukan Yesus, sang Raja Damai itu, mereka MEMBERIKAN penyembahan dan harta benda (mas, kemenyan, mur).
Eit, lihat Ayat 11 bagian akhir "menyembah Dia" berarti pusat penyembahan mereka adalah Yesus, bukan Maria. Banyak orang yang salah mennafsirkan. Hanya Yesus yang layak disembah oleh segala suku, kaum dan bangsa.

Sekarang kita lihat Lukas 1:26-38 yang menceritakan tentang Maria, Ibu Yesus. Dalam Ayat 38 ditulis : Kata Maria "sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu."...
Wow betapa luarbiasanya respon Maria saat malaikat Tuhan memberitahunya bahwa dia akan mengandung. How Can? maria belum menikah lho! tapi dia akan mengandung, tetapi Maria taat, karena itu dari Roh Kudus. Disini kita bisa melihat bahwa Maria MEMBERI hidup nya untuk Allah. Betapa tidak? dia mau menanggung resiko akan dihakimi massa pada zaman itu jika ketahuan mengandung padahal belum menikah. Dia berani. Betapa respon Maria ini harus kita teladani. Untuk Tuhan kita harus berani tanggung resiko sepahit apapun.

Lalu dalam Lukas 2:8-20 ditulis tentang Gembala-gembala yang tidak punya apa-apa mereka miskin namun mereka mencari Yesus dan MEMBERIKAN PENYEMBAHAN (pujian yang memulyakan Dia). Bukan hal yang mudah untuk memberikan pujian saat kita tidak dalam kondisi yang baik, kita tahu gembala pada zaman itu adalah golongan bawah yang miskin, tapi meskipun mereka tidak punya harta untuk dipersembahkan mereka tetap memberikan penyembahan. Menurutku itu adalah terbaik, daripada memberikan harta tapi hatinya tidak menyembah Tuhan. Sadarlah bahwa kita sering melakukan itu!

LAST BUT NO LEAST, kita lihat YESUS dalam kisah kelahiranNya. Dia MEMBERIKAN HIDUPNYA UNTUK MENYELAMATKAN MANUSIA. Ya kita yang selalu saja jatuh bangun dalam dosa, yang seringkali menganggap remeh keberadaanNya, padahal Dia begitu mengasihi Kita, Dia rela turun ke dunia menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan kita.

Jadi sejatinya NATAL ADALAH SAAT-SAAT MEMBERI, yaitu Memberi untuk Tuhan.
Bisakah kita seperti Yusuf yang memberikan ketaatan tanpa syarat?
Bisakah kita seperti orang-orang majus yang dengan kekayaaannya mencari Tuhan dan menyembah Dia serta memberikan harta yang terbaik?
Bisakah kita seperti Maria yang memberikan hidup untuk Tuhan?? Mau menanggung resiko bagi tercapainya Tujuan Tuhan untuk dunia ini?
Bisakah kita seperti gembala-gembala yang dalam kepapaannya tetap menacari Yesus dan menyembahNya?
Bisakah kita meneladani Yesus Kristus yang rela berkorban buat manusia?
Bisakah kita melakukan semua itu SETIAP HARI? Ya SETIAP HARI bahka SETIAP SAAT. Karena NATAL ITU BUKAN HANYA 25 Desember melainkan SETIAP SAAT.

Memang Natal adalah kelahiran Yesus, dan sejatinya kita memperingati Natal setiap saat, karena Saat Yesus lahir di hati kita setiap saat maka kita akan mengalami KEHADIRAN NYA yang otomatis akan membawa perubahan demi perubahan dalam hidup kita menuju karakter kristus yang luar biasa.

How About Us Today??? Apa yang sudah kita berikan untuk Tuhan? Ingat memperingati natal itu setiap saat dan natal itu adalah saat-saat memberi. Sudahkah kita memberi makan untuk anak-anak yatim, orang-orang yang kekurangan, memberikan kesaksian kepada orang-orang yang perlu kasih Yesus? Ya MEMBERI. Yang pasti apa yang kita lakukan itu untuk Tuhan, bukan untuk pesta pora dalam perayaaan tahunan, bukan dengan memakai barang-barnag baru, bukan dengan suasana baru, tapi lebih kepada memberikan sesuatu untuk kemulyaan Tuhan.

Kenapa kita harus memeberi? Karena Tuhan lebih dahulu meberi untuk kita. everything, bahkan yang tak ternilai harganya yaitu : KESELAMATAN KEKAL yang Dia berikan secara cuma-cuma. JUST BELIEVE itulah yang Dia mau.

So.... STOP PARTY, HURA-HURA, PESTA PORA, HAl-hal yang bersifat untuk kesenangan Pribadi. Gantilah semua itu dengan MEMBERI kepada seseorang atau untuk sesuatu yang Memulyakan Dia.

Ingat Natal adalah saat-saat memberi, memberi yang terbaik untuk Tuhan dan dilakukan setiap hari. Mari kita introspeksi diri, apakah kita sudah mengerti apa natal itu?
selamat memberi untuk kemulyaan Tuhan.

God Bless U All

Minggu, 07 Desember 2008

UBI atau TELUR ????

Artikel ini pernah dimuat di Warta Jemaat GPdI Mahanaim.

Saat aku berada di dapur,aku mengamati 2 buah benda yang bertolak belakang sifatnya yaitu UBI dan TELUR. tahu bedanya????
UBI KERAS, TELUR RENTAN/MUDAH PECAH.
Yup itulah yang bisa kita simpulkan sat pertama melihat 2 benda tersebut. tahukah teman-teman ke dua benda tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kerohanian kita hari-hari ini. coba kita belajari bersama sama.

UBI adalah bahan makanan yang keras awalnya, namun setelah direbus (pada air mendidih dengan waktu tertentu) maka akhirnya UBI yang KERAS itu berubah menjadi UBI yang LEMBUT dan bisa dinikmati sebagai kudapan.
TELUR adalah bahan makanan yang rentan sekali dan mudah pecah. bahkan kita sering kali harus extra hati-hati saat membawa atau menyentuhnya. Ketika TELUR yang rentan itu direbus (pada air mendidih dengan waktu tertentu) maka akhirnya TELUR itu menjadi PADAT. dan tidak rentan lagi, kulitnya mejadi KERAS dan untuk dapat menikmati telur tersebut kulit yang keras tersebut harus dikupas sampai bersih dan awas!! hati-hati, kulit telur ini bisa melukai tanagn kita, jika terburu-buru mengupasnya.

NAH....coba kita lihat perubahan sifat yang terjadi dari kedua benda tersebut.
UBI --> Keras menjadi Lembut
TELUR --> Rentan menjadi Keras

sifat benda tersebut menggambarkan sifat dan sikap hati kita sebagai anak-anak Tuhan.(keras/lembut) dan air panas (mendidih)berbicara tentang PROSES, ya..proses hidup yang membutuhkan waktu tertentu.

Sekarang kita hubungkan dengan hidup kerohanian kita. Apakah kita termasuk orang-rang yang awalnya berhati keras (seperti UBI)mungkin punya sifat arogan, ambisius, otoriter,dll.. lalu setelah mengalami berbagai masalah, ujian hidup, tantangan yang mungkin dirasa waktunya sangat lama sehingga dengan proses hidup itu kita justru menyerah kepada Tuhan, melatih kesabaran, pembentukan karakter dan pendewasaan iman kita. hati kita menjadi hati yang rela, lemah lembut dan mudah dibentuk. berarti kita adalah golongan orang-orang yang mirip UBI.

Atau kita adalah orang-orang yang berhati lembut (seperti TELUR), mudah diatur, taat beribadah dan bijaksana namun saat menghadapi masalah yang semakin berat, tantangan zaman yang semakin besar dan ujian hidup yang dihadapi membuat kita justru menjadi lemah iman , kecewa, mundur dan akhirnya mengeraskan hati untuk percaya kepada Yesus yang sangup melakukan segala perkara. berarti kita termasuk type anak Tuhan yang mirip TELUR, awalnya lembut tapi kadi keras hati. lebih bahaya lagi jika kekerasan hati kita membuat orang di sekitar menjadi sakit hati, kepaitan dan akhirnya kita tidak jadi berkat.

PERTANYAANNYA : TERMASUK YANG MANAKAH KITA????? seperti UBI atau Telur???

Krisis Global kembali mengguncang dunia , dan kita semua kena dampaknya. ini adalah bagian dari PROSES. apakah dengan permasalahan ini kita akan menjadi keras hati atau justru berubah menjadi Lembut dan mudah dibentuk???

Apapun jawaban kita. marilah kita ingat bahwa Yesus sangat mengasihi kita. dan dia selalu mengulurkan tangannya setiap saat meskipun kita sering menolaknya. So... mulai sekarang milikilah hati yang lemah lembut agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang mudah dibentuk dan semakin hari semakin didewasakan dalam pengenalan akan Dia,yaitu Tuhan kita yang luar biasa.
Yuk kita belajar seperti Yesus.... (Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.)

God Bless

Senin, 01 Desember 2008

THE POWER OF IMAGINATION

Tahukah temen-temen bahwa ada kekuatan luarbiasa dalam sebuah imajinasi??? kalo kita mengetahuinya kita akan menjadi orang-orang yang dahsyat.

Jumat-sabtu kemaren aku ikut pembekalan untuk menjadi co trainer di program PENGEMBANAGN KEPRIBADIAN MAHASISWA bulan januari-feb 2009 nanti. disitu dijelaskan bahwa MIMPI kita akan jadi kenyataan kalo kuat..jadi otak kita harus dilatih untuk memvisualisasikan mimpi kita sehingga otak ini akan seolah-olah punya "track" untuk menuju kepada impian yang pencapaiannya sudah dibayangkan terlebih dahulu.training ini sangat bagus sekali buat kita agar kita punya impian dan menetapkan goal setting kita dalam mencapai impian tersebut. kita pasti hafal lagu "I HAVE A DREAM" By: Westlive. bagus bukan????? apakah kamu punya impian? seberapa kuat imianmu??? apakah kamu sedang bergerak menuju impianmu???

Nah aku mencoba untuk memandang hal ini dari segi alkitabiah karena kita sebagai anak-anak Tuhan harus kemabali kepada alkitab untuk apapaun yang kita pelajari.mimpi kita tentang masa depan erat kaitannya dengan iman.

Alkitab menulis dalam Efesus 2:3 "Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat..."

Imajinasi kita adalah pikiran yang divisualisasikan.untuk itu kita perlu jaga hati. Kenapa????
Karena hati kita ini seperti kanvas putih dari seorang pelukis. Jika mengimajinasikan gagal maka akan gagal, jika mengimajinasikan sukses maka akan sukses, mengimajinasikan hal-hal najis maka kita akan menjadi orang-orang yang najis.


Prinsip umum sukses :
SEMUA YANG KITA LAKUKAN, KITA HARUS MAMPU MEMIKIRKAN DAN MENGIMAJINASIKAN. PERCAYA DENGAN IMAN DAN KITA AKAN MENDAPATKANNYA.
Yang penting Apapun yang kita lakukan jangan melanggar hukum Tuhan.

Tekanan tidak akan men STOP kreatifitas,umur juga tidak akan men STOP kreatifitas, tidak ada kata terlalu muda atau terlalu tua
semua yang bisa kita pikirkan, percayai kita bisa capai, jadi tergantung iman.
Ingat kejadian 1 Tuhan itu punya imagine yang hebat tentang kita, bahkan sebelum kita dilahirkan. Kuasa kreativitas Tuhan akan mengalir dalam hidup kita dan akan membawa kita kepada tujuan.
Contoh kesuksesan yang diawali dari imagine : LEVIS dengan kubus scramble nya dan Marvel commix (1993) buat tokoh + an buku kura-kura ninja


Efesus 3:20 "Tuhan bisa mengerjakan lebih banyak daripada yang kita pikirkan dan doakan"
Tidak peduli kita besar, kecil,kaya, miskin, asal kita bisa berdoa dan mengimajinasikannya, Roh Kudus akan bekerja dan Tuhan akan mengijinkan itu terjadi.
Kalau kita tidk pernah punya impian bagaimana Tuhan mau mengerjakan hal-hal yang besar??? kesempatan harus disertai dengan kesiapan. jadi saat kita punya mimpi kita harus fokus! kerjakanlah hal-hal yang mendunkung kita menuju mimpi kita itu jadi saat kesempata menggapai mimpi itu tiba kita telah siap. contoh : mimpinya sekolah diluar negeri, bisa cas cis cus bahasa inggris dll yang berhubungan dengan negara luar, tapi kita tidak belajar bahasa inggris, tidak pernah memikirkan bagaimana nanti disana dll. so...saat kesempatan datang, kita tidak punya persiapan apa-apa dan bisa dipastikan kita akan kehilangan atau setidaknya menunda pencapaian mimpi itu.

Ibrani 12:2 --> Percaya pada Tuhan,percaya pada Diri sendiri, percaya dengan masa depan yang penuh kebahagiaan dan penuh terobosan.
Iman mensyaratkan kita untuk berfungsi dengan percaya terlebih dahulu,dan bukan melihat atau merasa lebih dahulu. jadi percayalah dengan iman bahwa impian kita akan tercapai, meskipun sat imi kita belummelihat sesuatu hal pun yang mengndikasikan bahwa kita akan mengapai impian itu.

Yeremia 29:11 "Masa depan kita adalah masa depan yang penuh harapan"
INI ADALAH JANJI TUHAN tinggal kita mau meraihnya apa tidak .jika mau, mulailah punya impian....gambarkanlah itu dalam pikiramnu, terus menerus. some how alam semesta akan bergerak mendukung dan ini sebenarnya adalah jalan Tuhan untuk kita menggapai impian. PRAYING,CRYING,PREPARING. itulah yang harus kita kerjakan untuk menggapai impian. Kita ini berasal dari Allah. berarti Allah adalah sumber kita, nah sumber kita itu dahsyat berarti desteny kita adalah orang-orang yang dahsyat juga. setiap kita punya potensi, jadi lepaskanlah dan kembangkanlah potensi itu.

Dalam bukunya "RELEASHING YOUR POTENTIAL" Myles Munroe berkata : TRAGEDI TERBESAR DALAM HIDUP BUKANLAH KEMATIAN, MELAINKAN KEHIDUPAN.....KEHIDUPAN YANG GAGAL MEMENUHI TUJUAN DAN POTENSINYA.
Aku sangat setuju dengan pernyataan ini karena sesuai dengan Pengkotbah 6:3-6 bahwa Hidup kita sia-sia kalau sampai mati kita tidak pernah menikmati hidup, karena tidak mengembangkan potensi yang telah Tuhan berikan.

Ingat perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25 ??? jangan sampai kita menjadi orang-orang yang memendam talenta. Tuhan sudah kasih kita potensi/talenta lalu Tuhan kasih OTAK untuk mengembangkan potensi kita, kita bisa berdoa dan kita punya iman untuk mencapai impian kita. so dengan motivasi yang benar....
BERMIMPILAH YANG BESAR!!! IMAGINASIKANLAH BAHWA KITA TELAH MENCAPAI IMPIAN ITU,BERDOALAH,PERSIAPKAN LAH DIRI MU.......Tapi........... TETAP SETIALAH DENGAN PERKARA-PERKARA KECIL. Maka suatu saat kamu akan berkata "DREAMS COMES TRUE"

God Bless U all