Rabu, 10 Desember 2008

NATAL = Saat-saat memberi

Aku melihat kampusku mulai dihiasi dengan pohon natal. Hiasan warna-warni menandakan natal hampir tiba. Di toko-toko, swalayan dan mall juga. Banyak hiasan dan parsel bertulisan SALE untuk produk besar-besaran menyambut natal. Betapa ini menjadi suatu tanda yang khas di bulan desember dimana banyak orang yang sedang mempersiapkan natal dengan hiasan yang indah, baju yang baru, kue-kue enak, kado dan masih banyak lagi. Ya banyak orang ingin merayakan natal bersama orang yang dikasihi.

Hmmm sejenak aku termenung untuk memikirkan sebenarnya apa makna natal itu apakah hanya sekedar kesenangan jasmani saya yang rutinitas dirasakan setiap tahun? Aku membaca kembali kisah kelahiran Yesus dalam Injil Matius 1:18-25 ;2:1-12: dan Lukas 1:26-38; 2:1-20 Ya Yesus yang sudah lahir ke Dunia untuk menebus dosa ku dan juga kita semua orang-orang berdosa. Dari cerita yang tertulis dalam Injil tersebut jelas terlihat bahwa ada pesan yang kuat yang mau Yesus sampaikan buat kita melalui tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya. U Know What?

Dalam Matius 1:24 tertulis : "... Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya, ia mengambil maria menjadi istrinya" . Perhatikan kata yang ditebalkan! ini tandanya bahwa Yusuf MEMBERI ketaatan tanpa syarat. Dia tidak banyak bicara untuk menanyakan kenapa, bagaimana, untuk apa, siapa dan sebagainya yang sering kita lakukan saat ada perintah apalagi perintah dari Tuhan (FIRMAN). Benar demikian bukan?
Yusuf taat meskipun secara manusia sebenarnya malu untuk menikah dengan perempuan yang telah hamil tapi belum menikah, terlebih lagi di zaman Yusuf hal itu adalah suatu aib.

Matius 2:1-12 menulis tentang orang-rang majus yang jauh-jauh mencari Yesus. Saat mereka menemukan Yesus, sang Raja Damai itu, mereka MEMBERIKAN penyembahan dan harta benda (mas, kemenyan, mur).
Eit, lihat Ayat 11 bagian akhir "menyembah Dia" berarti pusat penyembahan mereka adalah Yesus, bukan Maria. Banyak orang yang salah mennafsirkan. Hanya Yesus yang layak disembah oleh segala suku, kaum dan bangsa.

Sekarang kita lihat Lukas 1:26-38 yang menceritakan tentang Maria, Ibu Yesus. Dalam Ayat 38 ditulis : Kata Maria "sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu."...
Wow betapa luarbiasanya respon Maria saat malaikat Tuhan memberitahunya bahwa dia akan mengandung. How Can? maria belum menikah lho! tapi dia akan mengandung, tetapi Maria taat, karena itu dari Roh Kudus. Disini kita bisa melihat bahwa Maria MEMBERI hidup nya untuk Allah. Betapa tidak? dia mau menanggung resiko akan dihakimi massa pada zaman itu jika ketahuan mengandung padahal belum menikah. Dia berani. Betapa respon Maria ini harus kita teladani. Untuk Tuhan kita harus berani tanggung resiko sepahit apapun.

Lalu dalam Lukas 2:8-20 ditulis tentang Gembala-gembala yang tidak punya apa-apa mereka miskin namun mereka mencari Yesus dan MEMBERIKAN PENYEMBAHAN (pujian yang memulyakan Dia). Bukan hal yang mudah untuk memberikan pujian saat kita tidak dalam kondisi yang baik, kita tahu gembala pada zaman itu adalah golongan bawah yang miskin, tapi meskipun mereka tidak punya harta untuk dipersembahkan mereka tetap memberikan penyembahan. Menurutku itu adalah terbaik, daripada memberikan harta tapi hatinya tidak menyembah Tuhan. Sadarlah bahwa kita sering melakukan itu!

LAST BUT NO LEAST, kita lihat YESUS dalam kisah kelahiranNya. Dia MEMBERIKAN HIDUPNYA UNTUK MENYELAMATKAN MANUSIA. Ya kita yang selalu saja jatuh bangun dalam dosa, yang seringkali menganggap remeh keberadaanNya, padahal Dia begitu mengasihi Kita, Dia rela turun ke dunia menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan kita.

Jadi sejatinya NATAL ADALAH SAAT-SAAT MEMBERI, yaitu Memberi untuk Tuhan.
Bisakah kita seperti Yusuf yang memberikan ketaatan tanpa syarat?
Bisakah kita seperti orang-orang majus yang dengan kekayaaannya mencari Tuhan dan menyembah Dia serta memberikan harta yang terbaik?
Bisakah kita seperti Maria yang memberikan hidup untuk Tuhan?? Mau menanggung resiko bagi tercapainya Tujuan Tuhan untuk dunia ini?
Bisakah kita seperti gembala-gembala yang dalam kepapaannya tetap menacari Yesus dan menyembahNya?
Bisakah kita meneladani Yesus Kristus yang rela berkorban buat manusia?
Bisakah kita melakukan semua itu SETIAP HARI? Ya SETIAP HARI bahka SETIAP SAAT. Karena NATAL ITU BUKAN HANYA 25 Desember melainkan SETIAP SAAT.

Memang Natal adalah kelahiran Yesus, dan sejatinya kita memperingati Natal setiap saat, karena Saat Yesus lahir di hati kita setiap saat maka kita akan mengalami KEHADIRAN NYA yang otomatis akan membawa perubahan demi perubahan dalam hidup kita menuju karakter kristus yang luar biasa.

How About Us Today??? Apa yang sudah kita berikan untuk Tuhan? Ingat memperingati natal itu setiap saat dan natal itu adalah saat-saat memberi. Sudahkah kita memberi makan untuk anak-anak yatim, orang-orang yang kekurangan, memberikan kesaksian kepada orang-orang yang perlu kasih Yesus? Ya MEMBERI. Yang pasti apa yang kita lakukan itu untuk Tuhan, bukan untuk pesta pora dalam perayaaan tahunan, bukan dengan memakai barang-barnag baru, bukan dengan suasana baru, tapi lebih kepada memberikan sesuatu untuk kemulyaan Tuhan.

Kenapa kita harus memeberi? Karena Tuhan lebih dahulu meberi untuk kita. everything, bahkan yang tak ternilai harganya yaitu : KESELAMATAN KEKAL yang Dia berikan secara cuma-cuma. JUST BELIEVE itulah yang Dia mau.

So.... STOP PARTY, HURA-HURA, PESTA PORA, HAl-hal yang bersifat untuk kesenangan Pribadi. Gantilah semua itu dengan MEMBERI kepada seseorang atau untuk sesuatu yang Memulyakan Dia.

Ingat Natal adalah saat-saat memberi, memberi yang terbaik untuk Tuhan dan dilakukan setiap hari. Mari kita introspeksi diri, apakah kita sudah mengerti apa natal itu?
selamat memberi untuk kemulyaan Tuhan.

God Bless U All

6 komentar:

Anonim mengatakan...

@ Kezia, this is nice blog and smart writing.Yes, christmas one of reason we share and give to other people..joeux noel,mademoiselle.JBU.

Kezia mengatakan...

terimaksih untuk atensi dan masukannya Pak..

Jesus The Reconciler.
JLU

Unknown mengatakan...

"... Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya, ia mengambil maria menjadi istrinya"

bukannya Nabi Yusuf AS hidup sebelum Nabi Musa AS? teh...

kok kawin sama Maryam?

apa saya yang salah sudut pandang ya?

voltorb---100

Anonim mengatakan...

Natal tidak hanya berfungsi sebagai memberi, melainkan adanya perubahan hidup (lahir baru). lahir baru tidak berarti baru dibaptis, tetapi ada selalu perubahan-perubahan yang nyata dan riel. kadang kita menyoroti 3 orang majus yang memberi, tetapi kita tidak menyoroti sukacita 3 orang majus ketika menemukan BAYI YESUS dan penyembahannya.......JBU

Kezia mengatakan...

terimakasih Kak Samuel buat masukkannya, aku tahu ini pasti Ka Sam. Coba dibaca lagi, aku juga singgung masalah semangat orang-orang najus dalam mencari Yesus dan bagaimana mereka menyembah Dia dengan semua yang mereka miliki. Pemberian itu lingkupnya luas sekali, termasuk sikap hati itu adl pemberian untuk Tuhan. jadi jangan salah aku tidak semata-maat menyoroti masalah harta saja. God Bless

Kezia mengatakan...

Voltorb pertayaanmu sudah saya jawab via email, semoga kamu bisa memahami. begitu juga mengenai sejarah pohon natal, saya sudah menjelaskannya melalui email.

Semoga kamu bisa lebih mengerti mengenai kekristenan.

Tuhan memberkati