Senin, 29 Desember 2008

Kado Natal buat Yesus = Jiwa-jiwa

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Mat 4:19

Hari ini ada kesaksian yang luarbiasa dari kakak perempuanku yang melayani di sebuah gereja di Hongkong. Dia meneleponku dan bercerita bahwa dia bulan lalu telah menginjili bebrapa TKW indonesia dan akhirnya banyak yang percaya Yesus . Salah satu dari orang ini di ejek oleh temannya dan dianggap kafir karena percaya Yesus dan ke Gereja setiap minggu. Tapi orang ini tetap ramah kepada teman-temannya yang mengejek. Menjelang natal kakak ku ingin sekali membawa jiwa-jiwa sebagai hadiah untuk ulangtahun Yesus. Nah dia menginjili beberapa orang sampai akhirnya saat natal kemaren ada 2 orang yang menerima Yesus dan ikut ke Gereja. Sesampainya di Gereja 2 orang tersebut terkejut karena bertemu dengan temannya yang lebih awal telah terima Yesus, yang ternyata selama ini mereka ejek dan mereka anggap kafir. Adalah suatu kebahagiaan besar buatku ketika mendengar kesaksian ini. Dan sekarang aku sedang membuatkan naskah drama tentang kesaksian ini untuk dopentaskan di acara bulan depan. Tapi yang mejadi perenungkanku adalah kenapa orang-orang tersebut terima Yesus setelah diinjili oleh kakak ku, dan memang aku juga sebenarnya terheran-heran. kakakku hidupnya diisi dengan menginjili orang baik warga negara indonesia maupun asing. Padahal dia juga bekerja sebagai perawat. Gereja yang awalnya hanya beranggotakan 38 orang, dalam 6 bulan sudah menjadi 90 an orang. pertambahan yang pesat menurutku. Kakakku tidak bergelar pendeta, dia tidak punya latar belakang pendidikan theologi, dia tidak berpendidikan tinggi. Tapi dia bisa membawa banyak jiwa kepada Tuhan. Pertanyaannya adalah KENAPA ini bisa terjadi???

Kakak ku telah dipulihkan dari kebenciannya terhadap Papa, 2 tahun lalu. Sejak itu dia berubah menjadi sosok yang berhati lembut dan penuh kasih. Dia selalu menyaksikan tentang hidupnya itu kepada orang-orang yang ditemuinya. Dia berusaha mengenalkan tentang Yesus melaui hidupnya yang dipulihkan. Dengan kesungguhan dan ketulusan, dan tentunya dengan doa, maka jiwa-jiwa bisa dibawa kepada Yesus.

Dari pengalaman kakakku dan aku, aku berusaha untuk sedikit share bagaimana kita menginjili orang, tidak dibutuhkan keahlian khusus, yang dibutuhkan adalah hati yan tulus untuk jiwa-jiwa dan roh yang menyala-nyala untuk Yesus.

Dalam Matius 28:19 tertulis "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, " . Ini adalah Amanat Agung yang merupakan kewajiban bagi kita semua. Ya KEWAJIBAN. Karena kita dipanggil dan dipilih untuk memberitakan tentang keselamatan dari Yesus kepada orang lain, dengan kata lain kita adalah penjala-penjala manusia (Matius4:19).

Syarat untuk menjadi penjala manusia adalah : Mengikut Yesus. Sebagai orang yang mengaku percaya Yesus, kita seringkali tidak mengikut Yesus. Maksudnya adalah kita kristen tapi tindakan kita tidak seperti teladan Kristus. Perkataan, sikap dan karakter kita tidak seperti yang Yesus inginkan. JAdi Kekristenan dianggap sebatas atribut saja, bukan sebuah relationship dengan pencipta yang menghasilakan peneladanan. Jadi kristen yang seperti itu tidak layak disebut kristus dan sudah barang tentu tidak akan dijadikan penjala manusia. Kenapa? Karena sejatinya menginjili adalah kesaksian. Kesaksian yang berdampak adalah HIDUP KITA. Hidup yang dilihat oleh orang lain. Apakah sikap hidup kita memberikan contoh bahwa kita percaya Yesus? coba cek hidup kita. Misalnya :
  • Waktu ada orang yang bersalah, waktu kita marah apakah kita masih mengeluarkan kata-kata kotor?
  • Waktu ada masalah apakah kita berdoa atau justru pergi ke paranormal?
  • Adakah kasih dan belaskasihan kepada peminta-minta di jalanan?
  • Apakah perkataan kita jujur?
Jika dari bebrapa contoh di atas kita masih belum OK, maka marilah kita belajar untuk meneladani Yesus. Karakter yang harus kita punya setelah kita menjadi murid Yesus adalah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Gal 5:22). dan juga memiliki pikiran Kristus (Filipi 2:5). Pikiran Kristus adalah jiwa-jiwa. Ingatlah bahwa alasan Yesus lahir dan mati di kayu salib adalah hanya untuk jiwa-jiwa agar diselamatkan.

Jika hidup kita mencerminkan teladan Yesus, maka kita akan menjadi kesaksian bagi banyak orang. Mereka akan melihat bahwa orang yang ada di dalam Yesus, memiliki gaya hidup yang berbeda dengan dunia. Dan ini akan membuat mereka mengenal Yesus melalui hidup kita. (contohnya adalah cerita di atas tentang sikap hidup dari kakakku dan juga orang yang diinjili oleh kakakku)

Bulan ini kita merayakan natal. Natal adalah saat-saat memberi. Salah satunya adalah memberi jiwa-jiwa untuk dipersembahkan kepada Yesus. Jiwa kita yang telah lahir baru dan sunggug-sungguh menjadi pengikutNya yang meneladani karakter Kristus. Juga jiwa-jiwa baru yang dipersembahkan bagi Dia. Anggap saja sebagai kado buat Yesus di hariulangtahunNya karena kita cinta kepadaNya.

Kakakku sudah membawa 2 jiwa dan aku sudah membawa beberapa jiwa bulan ini. Bagaimana dengan anda?

Jadilah pengikut Kristus yang sejati dan jadilah penjala manusia. Bawa jiwa-jiwa. rebut mereka dari maut dan bawa kepada Yesus. Tuhan Memberkati.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

@ mon ami, kezia.

Suka cita ada di sorga. MalaikatNya bersorak-sorai. Dan itu terjadi setiap kali ada jiwa-jiwa baru dibawa kepada Tuhan. Benar Kez, kado Natal buat Yesus yang paling istimewa adalah membawa jiwa-jiwa. Mari, sahabat-sahabat didalam nama Tuhan Yesus, bersama-sama kita melayani Tuhan dan memenangkan lebih banyak lagi jiwa-jiwa. Selamat Tahun Baru 2009.